spot_img
HomeQuick BytesCEO Palo Alto Networks: Browser dengan Agentic AI Belum Aman untuk Enterprise

CEO Palo Alto Networks: Browser dengan Agentic AI Belum Aman untuk Enterprise

Meski sedang naik daun, agentic AI di browser (peramban) belum akan diterima enterprise dalam 24 bulan ke depan. Hal itu disampaikan CEO Palo Alto Networks, Nikesh Arora, dalam wawancara dengan CNBC baru-baru ini.

Dengan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak secara otonom, adaptif, fleksibel, serta scalable, agentic AI dinilai dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Namun keamanannya masih dipertanyakan, terutama dalam penerapannya di level enterprise.

Baca juga: Apa Itu Agentic AI, Cara Kerja, Manfaat, dan Tren Adopsinya

Perusahaan Khawatirkan Akses Kredensial

Arora mengemukakan bahwa browser otonom bisa sangat menguntungkan bagi konsumen, karena melakukan tugas seperti memesan tiket dan taksi online, atau mengatur perjalanan liburan. Namun untuk melakukan hal itu atas nama pengguna, browser akan memiliki akses ke kredensial pengguna.

Pemberian akses kepada agen AI menimbulkan kekhawatiran pada perusahaan karena bisa disalahgunakan. Jika itu terjadi, perusahaan akan menghadapi risiko keamanan data, reputasi, finansial, dan bahkan risiko terkait hukum.

Baca juga: Agentic AI di Enterprise: Peluang Efisiensi atau Ancaman Keamanan?

Menurut Nikesh Arora, browser agentic AI “bertentangan dengan kebutuhan enterprise,” dan perusahaan akan berhati-hati terhadap kemampuan otonomi agen AI tersebut.

“Jika tanpa kontrol terkait kredensial dan keamanan enterprise, browser dengan agentic AI kemungkinan tidak akan diperbolehkan di lingkungan enterprise sampai 24 bulan ke depan,” tegas Arora.

Strategi Hadapi Risiko Keamanan Agentic AI

Ia juga memprediksi bahwa banyak perusahaan teknologi besar akan mulai mengembangkan agentic AI browser. Pasalnya, perusahaan-perusahaan itu sudah menghabiskan miliaran dolar untuk membuat dan mengoperasikan model AI yang canggih.

Sebagai langkah tanggap terhadap ancaman tersebut, Palo Alto Networks merencanakan akuisisi senilai US$25 miliar terhadap perusahaan keamanan siber CyberArk. Akuisisi ini bertujuan memperkuat solusi untuk melindungi informasi kredensial yang menjadi titik lemah dalam lanskap keamanan modern.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments